ETIKA BISNIS DALAM MANAJEMEN PRODUKSI
Makalah Ini Disusun untuk memenuhi Tugas Mata
Kuliah Etika Bisnis
Dosen Pengampu:
Suwandi M. Ed
Oleh:
Yusuf Yusian S.S (NIM: 1593244004)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
JOMBANG
2018
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi dan hanya untuk ALLAH SWT, atas berkat rahmat dan hidayahNya,
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah Etika Bisnis.
Solawat dan salam kita haturkan kepada penuntun umat semesta alam nabi Muhammad
SAW yang kita tunggu-tungggu syafa’atnya.
Makalah
ini memuat tentang kajian etika bisnis dalam manajemen produksi. Makalah ini diperuntukkan kepada mahasiswa prodi manajemen
pendidikan islam (MPI) bidang studi Etika Bisnis.
Selanjutnya
kami haturkan banyak terima kasih kepada Bapak Suwandi yang telah membantu dan mendukung kami dalam menyelesaikan serta
menyampaikan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini bisa mempermudah
mahasiswa dalam mempelajari Etika Bisnis.
Makalah
ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan demi perbaikan pada makalah-makalah yang akan datang.
Akhirnya,
kami memohon kepada ALLAH SWT agar memberikan kemanfaatan ilmu,
melimpahkan pertolongan dan kebenaran kepada
kita semua amin.
Jombang,
10 April 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman Judul............................................................................................ i
Kata Pengantar........................................................................................... ii
Daftar Isi..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................2
A. Pengertian dan Tujuan Manajemen Produksi................................... 2
B. Etika Bisnis dalam Kegiatan Produksi............................................. 3
C. Etika Kontrak Kewajiban Produsen Terhadap
Konsumen............... 4
BAB III PENUTUP......................................................................... 6
A. Kesimpulan....................................................................................... 6
B. Saran................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Di dalam
persaingan dunia usaha yang sangat kompetitif ini, etika bisnis merupakan
sebuah harga yang tidak dapat ditawar lagi. Memperlakukan karyawan, konsumen,
pemasok, pemodal, dan masyarakat umum secara etis, adil dan jujur adalah
satu-satunya cara supaya kita dapat bertahan di dalam dunia bisnis seperti saat
ini. Perilaku etis sangat diperlukan untuk sukses dalam sebuah bisnis.
Bisnis apapun,
tentu akan melalui tahap-tahap sebelum akhirnya bisa dinikmati publik. Perilaku
bisnis berdasarkan etika perlu diterapkan meskipun tidak menjamin berjalan
sesuai dengan apa yang diharapkan, akan tetapi setidaknya akan menjadi
rambu-rambu pengaman apabila terjadi pelanggaran etika yang menyebabkan
timbulnya kerugian bagi pihak lain.
Urgensi bisnis
tidak bisa dipandang sebelah mata. Bisnis selalu memegang peranan vital di
dalam kehidupan sosial dan ekonomi manusia sepanjang masa, dan ini juga masih
berlaku di era kehidupan seperti saat ini. Karena kekuatan ekonomi mempunyai
kesamaan makna dengan kekuatan politik, sehingga urgensi bisnis mempengaruhi
semua tingkat individu, sosial, regional, nasional, dan internasional. Dalam
makalah ini akan dipaparkan beberapa pengertian etika bisnis dalam manajemen
produksi
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian
dan tujuan manajemen produksi?
2.
Bagaimana
etika bisnis dalam kegiatan produksi?
3.
Bagaimana
etika kontrak kewajiban produsen terhadap konsumen?
C.
TUJUAN PENULISAN
1.
Mengetahui pengertian
dan tujuan manajemen produksi.
2.
Mengetahui etika
bisnis dalam kegiatan produksi.
3.
Mengetahui
etika kontrak kewajiban produsen terhadap konsumen.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
dan Tujuan Manajemen Produksi
Produksi adalah penciptaan
barang-barang dan jasa-jasa. Manajemen produksi adalah kegiatan yang berkaitan
dengan produksi melalui faktor produksi menjadi hasil produksi, yang melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan agar tujuan
dapat tercapai secara efisien dan efektif. Tujuan produksi adalah
produktivitas, sedangkan tujuan manajemen produksi adalah pencapaian
produktivitas dengan efisien dan efektif (Sukanto Reksohadiprodjo, 1995).
Tujuan produksi tersebut, antara lain:
1.
Memperbanyak
jumlah barang dan jasa.
2.
Menghasilkan
barang dan jasa yang berkualitas tinggi.
3.
Memenuhi
kebutuhan sesuai dengan peradaban.
4.
Mengganti
barang-barang yang rusak atau habis.
5.
Memenuhi
pasar dalam negri untuk perusahaan dan rumah tangga.
Produksi juga merupakan kegiatan
menciptakan manfaat dan bukan menciptakan materi. Maksudnya adalah manusia
mengolah materi untuk mencukupi berbagai macam kebutuhannya, sehingga materi
tersebut memiliki kemanfaatan.
Seperti diketahui, manajemen
produksi merupakan kegiatan mencapai produktivitas yang terdiri dari strategi,
kebijaksanaan, dan taktik yang tercakup dalam rencana-rencana. Fungsi manajemen
produksi berkaitan langsung dengan produksi barang dan penyediaan jasa. Jadi
ada fungsi yang berorientasi produk, ada pula yang jasa. Fungsi ini perlu
dikaitkan dengan fungsi keuangan yang meliputi usaha mendapatkan sumber daya
dana pada tingkat harga yang tepat dan mengaokasikannya di seluruh organisasi.
Fungsi keuangan membantu fungsi produksi dengan anggaran, analisis investasi,
dan penyediaan dana. Selanjutnya fungsi produksi berkaitan dengan fungsi
pemasaran yang berusaha menjual barang dan jasa dari badan usaha. Fungsi SDM
erat hubungannya dengan fungsi produksi karena berhubungan dengan penarikan,
pelatihan, serta penempatan tenaga kerja bagian produksi. Selanjutnya fungsi
akuntansi menyediakan data biaya tenaga kerja, bahan dan beban tetap bagi
bagian produksi.
Ada dua pedoman dalam menentukan
kapan memproduksi, yaitu pertimbangan internal dan pertimbangan eksternal.
Internal akan berkaitan dengan bagaimana kepentingan produsen sebagai
perusahaan yang melakukan kegiatan bisnis secara internal meraih kemanfaatan
secara optimal dengan memilih timing dalam produksi. Sedangkan, untuk eksternal
nya berorientasikan pada kondisi pasar, dimana pada saat pasar sangat
membutuhkan, produk akan dibuat. Jika pasar cukup besar, membutuhkan barang
tentunya ini merupakan peluang yang menguntungkan bagi perusahaan. Sebab
perusahaan memproduksi barang dimana masyarakat membutuhkan maka pasti barang
tersebut akan laku terjual.
Perusahaan akan melihat kapan
produksi dapat dilakukan tergantung oleh dua kondisi, yaitu sumber daya
tersedia dengan cukup dan diperoleh dengan murah. Perusahaan juga perlu
memahami kapan kebutuhan masyarakat akan barang ini muncul atau akan muncul.
Misalnya terhadap permintaan musiman atau adanya kecenderungan peningkatan
permintaan pada waktu yang akan datang (Muslich, 1998).[1]
B.
Etika
Bisnis dalam Kegiatan Produksi
Materi setiap sistem ekonomi adalah
cara-cara yang bersifat teknis dan alat yang dipergunakan dalam melakukan
produksi, transportasi, pertukaran, dll. Tujuan utamanya adalah tetap
memelihara keaslinnya. Dalam sistem ini segala perubahan yang datang perlu
dikhawatirkan karena sesungguhnya perubahan itu dalam pandangannya adalah wajib
dijauhi dan dihindari.
Fungsi produksi dilakukan oleh
perusahaan untuk menciptakan barang atau jasa. Transformasi yang dilakukan
dalam kegiatan produksi adalah untuk membentuk nilai tambah. Secara filosofis,
aktifitas produksi meliputi:
1.
Produk
yang dibuat.
2.
Kuantitas
produk yang dibuat.
3.
Sebab
produk tersebut dibuat.
4.
Tempat
produk dibuat.
5.
Kapan
produk dibuat.
6.
Produsen.
7.
Langkah-langkah
produksinya.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa etika
bisnis yang terkait dengan fungsi produksi adalah keterkaitan dengan upaya
memberikan solusi atas tujuh permasalahan tersebut. Solusi dari produksi adalah
berorientasi pada pencapaian harmoni atau keseimbangan bagi semua atau beberapa
pihak yang berkepentingan dengan masalah produksi.[2]
Ekonomi (bisnis) islam sangat
mendorong produktivitas dan mengembangkannya baik kuantitas maupun kualitas.
Islam melarang menyia-nyiakan potensi material maupun potensi sumber daya
manusia. Bahkan Islam mengerahkan semua itu untuk kepentingan produksi. Di
dalam bisnis Islam kegiatan produksi menjadi sesuatu yang unik dan istimewa,
sebab di dalamnya terdapat faktor itqan (profesionalitas) yang dicintai Allah
dan ihsan yang diwajibkan Allah atas segala sesuatu.
Tujuan lain dalam produksi adalah
merealisasikan kemandirian ekonomi umat. Maknanya, hendaknya uamt memiliki
berbagai kemampuan, keahlian dan prasarana yang memungkinkan terpenuhinya
kebutuhan material dan spiritual. Juga terpenuhinya kebutuhan pengembangan
peradaban, melalui jalan yang oleh para ahli fiqih disebut fardu kifayah.[3]
C.
Etika
Kontrak Kewajiban Produsen terhadap Konsumen
Perusahaan berkewajiban untuk
memberikan produk sesuai dengan karakteristik yang dimaksud dan konsumen
memiliki jak korelatif untuk memperoleh produk dengan karakteristik yang
dimaksud, antara lain:
1.
Kewajiban
untuk mematuhi
Dengan memberikan suatu produk yang berkarakteristik persis sesuai
yang dinyatakan perusahaan, yang mendorong konsumen untuk membuat kontrak dengan
sukarela dan yang membentuk pemahaman konsumen tentang apa yang disetujui akan
dibelinya. Jadi, pihak penjual berkewajiban memenuhi klaim yang dibuatnya
tentang produk yang dijual.
2.
Kewajiban
untuk mengungkapkan
Penjual yang akan membuat perjanjian dengan konsumen untuk
mengungkapkan dengan tepat apa yang akan dibeli konsumen dan apa saja syarat
penjualannya. Yang berarti bahwa penjual berkewajiban memberikan semua fakta
pada konsumen tentang produk tersebut yang dianggap berpengaruh kepada
keputusan konsumen untuk membeli.
3.
Kewajiban
untuk tidak memberikan gambaran yang salah
Penjual harus menggambarkan produk yang ditawarkan dengan benar,
harus membangun pemahaman yang sama tentang barang yang ditawarkan kepada
konsumen sebagaimana barang tersebut adanya. Jangan sampai terjadi
misrepresentasi bersifat koersif, yaitu seseorang yang dengan sengaja
memberikan penjelasan yang salah pada orang lain agar orang tersebut melakukan
sesuatu seperti yang diinginkannya, bukan seperti yang diinginkan orang itu sendiri
apabila dia mengetahui yang sebenarnya.
4.
Kewajiban
untuk tidak memaksa
Penjual berkewajiban untuk tidak memanfaatkan keadaan emosional
yang mungkin mendorong pembeli untuk bertindak secara irasional dan
bertentangan dengan kepentinganya, tidak memanfaatkan ketidaktahuan,
ketidakdewasaan, kebodohan, atau faktor lain yang mengurangi atau menghapuskan
kemampuan pembeli untuk menetapkan pilihan secara bebas.[4]
[3] Tri Ramadhan. “Etika dalam Kegiatan Produksi”. Diunduh pada Ahad, 15
April 2018. http://forkeis-uinam.blogspot.co.id/2014/07/etika-dalam-kegiatan-produksi-dan.html
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Produksi adalah
penciptaan barang-barang dan jasa-jasa. Manajemen produksi adalah kegiatan yang
berkaitan dengan produksi melalui faktor produksi menjadi hasil produksi, yang
melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan
pengawasan agar tujuan dapat tercapai secara efisien dan efektif.
Materi setiap
sistem ekonomi adalah cara-cara yang bersifat teknis dan alat yang dipergunakan
dalam melakukan produksi, transportasi, pertukaran, dll. Tujuan utamanya adalah
tetap memelihara keaslinnya. Dalam sistem ini segala perubahan yang datang
perlu dikhawatirkan karena sesungguhnya perubahan itu dalam pandangannya adalah
wajib dijauhi dan dihindari.
Perusahaan
berkewajiban untuk memberikan produk sesuai dengan karakteristik yang dimaksud
dan konsumen memiliki jak korelatif untuk memperoleh produk dengan
karakteristik yang dimaksud, antara lain: kewajiban untuk mematuhi, kewajiban untuk mengungkapkan,
kewajiban untuk tidak memberikan gambaran yang salah, dan kewajiban untuk tidak
memaksa
B. Saran
Dalam manajemen produksi, ada beberapa hal yang menjadi fokus dan masalah
yang harus diselesaikan, antara lain adalah proses produksinya, biaya
produksinya, serta target konsumen, dan lain-lain. Oleh karena itu, dibutuhkan
usaha keras dan sungguh-sungguh untuk mengatasi tantangan-tantangan yang
dihadapi sehingga mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Sunyoto, Danang
& Putri, Wika Harisa. 2016. Etika Bisnis. Yogyakarta: CAPS.
http://forkeis-uinam.blogspot.co.id/2014/07/etika-dalam-kegiatan-produksi-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar