Kamis, 31 Mei 2018

ETIKA BISNIS


ETIKA BISNIS DALAM MANAJEMEN PRODUKSI
Makalah Ini Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Bisnis




Dosen Pengampu:
Suwandi M. Ed
Oleh:
Yusuf Yusian S.S (NIM: 1593244004)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
JOMBANG
2018

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi dan hanya untuk ALLAH SWT, atas berkat rahmat dan hidayahNya, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah Etika Bisnis. Solawat dan salam kita haturkan kepada penuntun umat semesta alam nabi Muhammad SAW yang kita tunggu-tungggu syafa’atnya.
Makalah ini memuat tentang kajian etika bisnis dalam manajemen produksi. Makalah ini diperuntukkan kepada mahasiswa prodi manajemen pendidikan islam (MPI) bidang studi Etika Bisnis.
Selanjutnya kami haturkan banyak terima kasih kepada Bapak Suwandi yang telah membantu dan mendukung kami dalam menyelesaikan serta menyampaikan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini bisa mempermudah mahasiswa dalam mempelajari Etika Bisnis.
Makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan pada makalah-makalah yang akan datang.
Akhirnya, kami memohon kepada ALLAH SWT agar memberikan kemanfaatan ilmu, melimpahkan  pertolongan dan kebenaran kepada kita semua amin.
                                               

                                              
Jombang, 10 April 2018


                                                          
                                                                                                            Penulis






DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................ i
Kata Pengantar........................................................................................... ii
Daftar Isi..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A.    Latar Belakang.................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah............................................................................. 1
C.     Tujuan Penulisan............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................2
A.    Pengertian dan Tujuan Manajemen Produksi................................... 2
B.     Etika Bisnis dalam Kegiatan Produksi............................................. 3
C.     Etika Kontrak Kewajiban Produsen Terhadap Konsumen............... 4
BAB III PENUTUP......................................................................... 6
A.    Kesimpulan....................................................................................... 6
B.     Saran................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA









BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat kompetitif ini, etika bisnis merupakan sebuah harga yang tidak dapat ditawar lagi. Memperlakukan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal, dan masyarakat umum secara etis, adil dan jujur adalah satu-satunya cara supaya kita dapat bertahan di dalam dunia bisnis seperti saat ini. Perilaku etis sangat diperlukan untuk sukses dalam sebuah bisnis.
Bisnis apapun, tentu akan melalui tahap-tahap sebelum akhirnya bisa dinikmati publik. Perilaku bisnis berdasarkan etika perlu diterapkan meskipun tidak menjamin berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, akan tetapi setidaknya akan menjadi rambu-rambu pengaman apabila terjadi pelanggaran etika yang menyebabkan timbulnya kerugian bagi pihak lain.
Urgensi bisnis tidak bisa dipandang sebelah mata. Bisnis selalu memegang peranan vital di dalam kehidupan sosial dan ekonomi manusia sepanjang masa, dan ini juga masih berlaku di era kehidupan seperti saat ini. Karena kekuatan ekonomi mempunyai kesamaan makna dengan kekuatan politik, sehingga urgensi bisnis mempengaruhi semua tingkat individu, sosial, regional, nasional, dan internasional. Dalam makalah ini akan dipaparkan beberapa pengertian etika bisnis dalam manajemen produksi
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian dan tujuan manajemen produksi?
2.      Bagaimana etika bisnis dalam kegiatan produksi?
3.      Bagaimana etika kontrak kewajiban produsen terhadap konsumen?
C.    TUJUAN PENULISAN
1.      Mengetahui pengertian dan tujuan manajemen produksi.
2.      Mengetahui etika bisnis dalam kegiatan produksi.
3.      Mengetahui etika kontrak kewajiban produsen terhadap konsumen.




        BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan Tujuan Manajemen Produksi
Produksi adalah penciptaan barang-barang dan jasa-jasa. Manajemen produksi adalah kegiatan yang berkaitan dengan produksi melalui faktor produksi menjadi hasil produksi, yang melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan agar tujuan dapat tercapai secara efisien dan efektif. Tujuan produksi adalah produktivitas, sedangkan tujuan manajemen produksi adalah pencapaian produktivitas dengan efisien dan efektif (Sukanto Reksohadiprodjo, 1995). Tujuan produksi tersebut, antara lain:
1.      Memperbanyak jumlah barang dan jasa.
2.      Menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas tinggi.
3.      Memenuhi kebutuhan sesuai dengan peradaban.
4.      Mengganti barang-barang yang rusak atau habis.
5.      Memenuhi pasar dalam negri untuk perusahaan dan rumah tangga.
Produksi juga merupakan kegiatan menciptakan manfaat dan bukan menciptakan materi. Maksudnya adalah manusia mengolah materi untuk mencukupi berbagai macam kebutuhannya, sehingga materi tersebut memiliki kemanfaatan.
Seperti diketahui, manajemen produksi merupakan kegiatan mencapai produktivitas yang terdiri dari strategi, kebijaksanaan, dan taktik yang tercakup dalam rencana-rencana. Fungsi manajemen produksi berkaitan langsung dengan produksi barang dan penyediaan jasa. Jadi ada fungsi yang berorientasi produk, ada pula yang jasa. Fungsi ini perlu dikaitkan dengan fungsi keuangan yang meliputi usaha mendapatkan sumber daya dana pada tingkat harga yang tepat dan mengaokasikannya di seluruh organisasi. Fungsi keuangan membantu fungsi produksi dengan anggaran, analisis investasi, dan penyediaan dana. Selanjutnya fungsi produksi berkaitan dengan fungsi pemasaran yang berusaha menjual barang dan jasa dari badan usaha. Fungsi SDM erat hubungannya dengan fungsi produksi karena berhubungan dengan penarikan, pelatihan, serta penempatan tenaga kerja bagian produksi. Selanjutnya fungsi akuntansi menyediakan data biaya tenaga kerja, bahan dan beban tetap bagi bagian produksi.
Ada dua pedoman dalam menentukan kapan memproduksi, yaitu pertimbangan internal dan pertimbangan eksternal. Internal akan berkaitan dengan bagaimana kepentingan produsen sebagai perusahaan yang melakukan kegiatan bisnis secara internal meraih kemanfaatan secara optimal dengan memilih timing dalam produksi. Sedangkan, untuk eksternal nya berorientasikan pada kondisi pasar, dimana pada saat pasar sangat membutuhkan, produk akan dibuat. Jika pasar cukup besar, membutuhkan barang tentunya ini merupakan peluang yang menguntungkan bagi perusahaan. Sebab perusahaan memproduksi barang dimana masyarakat membutuhkan maka pasti barang tersebut akan laku terjual.
Perusahaan akan melihat kapan produksi dapat dilakukan tergantung oleh dua kondisi, yaitu sumber daya tersedia dengan cukup dan diperoleh dengan murah. Perusahaan juga perlu memahami kapan kebutuhan masyarakat akan barang ini muncul atau akan muncul. Misalnya terhadap permintaan musiman atau adanya kecenderungan peningkatan permintaan pada waktu yang akan datang (Muslich, 1998).[1]
B.     Etika Bisnis dalam Kegiatan Produksi
Materi setiap sistem ekonomi adalah cara-cara yang bersifat teknis dan alat yang dipergunakan dalam melakukan produksi, transportasi, pertukaran, dll. Tujuan utamanya adalah tetap memelihara keaslinnya. Dalam sistem ini segala perubahan yang datang perlu dikhawatirkan karena sesungguhnya perubahan itu dalam pandangannya adalah wajib dijauhi dan dihindari.
Fungsi produksi dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan barang atau jasa. Transformasi yang dilakukan dalam kegiatan produksi adalah untuk membentuk nilai tambah. Secara filosofis, aktifitas produksi meliputi:
1.      Produk yang dibuat.
2.      Kuantitas produk yang dibuat.
3.      Sebab produk tersebut dibuat.
4.      Tempat produk dibuat.
5.      Kapan produk dibuat.
6.      Produsen.
7.      Langkah-langkah produksinya.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa etika bisnis yang terkait dengan fungsi produksi adalah keterkaitan dengan upaya memberikan solusi atas tujuh permasalahan tersebut. Solusi dari produksi adalah berorientasi pada pencapaian harmoni atau keseimbangan bagi semua atau beberapa pihak yang berkepentingan dengan masalah produksi.[2]
Ekonomi (bisnis) islam sangat mendorong produktivitas dan mengembangkannya baik kuantitas maupun kualitas. Islam melarang menyia-nyiakan potensi material maupun potensi sumber daya manusia. Bahkan Islam mengerahkan semua itu untuk kepentingan produksi. Di dalam bisnis Islam kegiatan produksi menjadi sesuatu yang unik dan istimewa, sebab di dalamnya terdapat faktor itqan (profesionalitas) yang dicintai Allah dan ihsan yang diwajibkan Allah atas segala sesuatu.
Tujuan lain dalam produksi adalah merealisasikan kemandirian ekonomi umat. Maknanya, hendaknya uamt memiliki berbagai kemampuan, keahlian dan prasarana yang memungkinkan terpenuhinya kebutuhan material dan spiritual. Juga terpenuhinya kebutuhan pengembangan peradaban, melalui jalan yang oleh para ahli fiqih disebut fardu kifayah.[3]
C.     Etika Kontrak Kewajiban Produsen terhadap Konsumen
Perusahaan berkewajiban untuk memberikan produk sesuai dengan karakteristik yang dimaksud dan konsumen memiliki jak korelatif untuk memperoleh produk dengan karakteristik yang dimaksud, antara lain:
1.      Kewajiban untuk mematuhi
Dengan memberikan suatu produk yang berkarakteristik persis sesuai yang dinyatakan perusahaan, yang mendorong konsumen untuk membuat kontrak dengan sukarela dan yang membentuk pemahaman konsumen tentang apa yang disetujui akan dibelinya. Jadi, pihak penjual berkewajiban memenuhi klaim yang dibuatnya tentang produk yang dijual.
2.      Kewajiban untuk mengungkapkan
Penjual yang akan membuat perjanjian dengan konsumen untuk mengungkapkan dengan tepat apa yang akan dibeli konsumen dan apa saja syarat penjualannya. Yang berarti bahwa penjual berkewajiban memberikan semua fakta pada konsumen tentang produk tersebut yang dianggap berpengaruh kepada keputusan konsumen untuk membeli.
3.      Kewajiban untuk tidak memberikan gambaran yang salah
Penjual harus menggambarkan produk yang ditawarkan dengan benar, harus membangun pemahaman yang sama tentang barang yang ditawarkan kepada konsumen sebagaimana barang tersebut adanya. Jangan sampai terjadi misrepresentasi bersifat koersif, yaitu seseorang yang dengan sengaja memberikan penjelasan yang salah pada orang lain agar orang tersebut melakukan sesuatu seperti yang diinginkannya, bukan seperti yang diinginkan orang itu sendiri apabila dia mengetahui yang sebenarnya.
4.      Kewajiban untuk tidak memaksa
Penjual berkewajiban untuk tidak memanfaatkan keadaan emosional yang mungkin mendorong pembeli untuk bertindak secara irasional dan bertentangan dengan kepentinganya, tidak memanfaatkan ketidaktahuan, ketidakdewasaan, kebodohan, atau faktor lain yang mengurangi atau menghapuskan kemampuan pembeli untuk menetapkan pilihan secara bebas.[4]


[1] Sunyoto, Danang & Putri, Wika Harisa. Etika Bisnis. (Yogyakarta: CAPS. 2016), hal. 233-237
[2] Ibid, hal. 240
[3] Tri Ramadhan. “Etika dalam Kegiatan Produksi”. Diunduh pada Ahad, 15 April 2018. http://forkeis-uinam.blogspot.co.id/2014/07/etika-dalam-kegiatan-produksi-dan.html
[4] Ibid, hal. 241-243








BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Produksi adalah penciptaan barang-barang dan jasa-jasa. Manajemen produksi adalah kegiatan yang berkaitan dengan produksi melalui faktor produksi menjadi hasil produksi, yang melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan agar tujuan dapat tercapai secara efisien dan efektif.
Materi setiap sistem ekonomi adalah cara-cara yang bersifat teknis dan alat yang dipergunakan dalam melakukan produksi, transportasi, pertukaran, dll. Tujuan utamanya adalah tetap memelihara keaslinnya. Dalam sistem ini segala perubahan yang datang perlu dikhawatirkan karena sesungguhnya perubahan itu dalam pandangannya adalah wajib dijauhi dan dihindari.
Perusahaan berkewajiban untuk memberikan produk sesuai dengan karakteristik yang dimaksud dan konsumen memiliki jak korelatif untuk memperoleh produk dengan karakteristik yang dimaksud, antara lain: kewajiban untuk mematuhi, kewajiban untuk mengungkapkan, kewajiban untuk tidak memberikan gambaran yang salah, dan kewajiban untuk tidak memaksa
B.     Saran
Dalam manajemen produksi, ada beberapa hal yang menjadi fokus dan masalah yang harus diselesaikan, antara lain adalah proses produksinya, biaya produksinya, serta target konsumen, dan lain-lain. Oleh karena itu, dibutuhkan usaha keras dan sungguh-sungguh untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi sehingga mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.




DAFTAR PUSTAKA
Sunyoto, Danang & Putri, Wika Harisa. 2016. Etika Bisnis. Yogyakarta: CAPS.
http://forkeis-uinam.blogspot.co.id/2014/07/etika-dalam-kegiatan-produksi-dan.html









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manajemen Konflik (Strategi Mengatasi Konflik)

STRATEGI MENGATASI KONFLIK Makalah Ini Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Konflik ...