Rabu, 03 Mei 2017

Pendidik dalam Perspektif Islam (Ilmu Pendidikan Islam)


Pendidik dalam Perspektif Pendidikan Islam
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam


Dosen Pengampu:
Asep Kurniawan, M.Pd.I
Disusun Oleh:
Yusuf Yusian S.S (NIM: 1593244004)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
TEBUIRENG JOMBANG
2016



KATA PENGANTAR
Segala puji bagi dan hanya untuk ALLAH SWT, atas berkat rahmat dan hidayahNya, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah Ilmu Pendidikan Islam. Solawat dan salam kita haturkan kepada penuntun umat semesta alam nabi Muhammad SAW yang kita tunggu-tungggu syafa’atnya.
Makalah ini memuat tentang kajian pendidik dalam perspektif pendidikan islam. Makalah ini diperuntukkan kepada mahasiswa prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) bidang studi Ilmu Pendidikan Islam.
Selanjutnya kami haturkan banyak terima kasih kepada Bapak Asep Kurniawan yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini bisa mempermudah mahasiswa dalam mempelajari Ilmu Pendidikan Islam.
 Makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan pada makalah-makalah yang akan datang.
  Akhirnya, kami memohon kepada ALLAH SWT agar memberikan kemanfaatan ilmu, melimpahkan  pertolongan dan kebenaran kepada kita semua amin.
                                               

                                              
Jombang, 14 Desember 2016


                                                          
                                                                                                Penulis






DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................ 1
Kata Pengantar........................................................................................... 2
Daftar Isi..................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 4
A.    Latar Belakang.............................................................................................. 4
B.     Rumusan Masalah......................................................................................... 4
C.     Tujuan Penulisan........................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 5
A.    Definisi Pendidik........................................................................................... 5
B.     Pendidik dalam Perspektif Pendidikan Islam.................................................. 6
C.     Kedudukan Pendidik dalam Pendidikan Islam............................................... 7
BAB III PENUTUP................................................................................... 9
A.    Kesimpulan.................................................................................................. 9
B.     Saran........................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA

 BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan suatu sarana untuk manusia untuk menyerap suatu ilmu ataupun informasi yang bisa menambah wawasan dan kecerdasan seseorang. Banyak hal penting di dalam pendidikan. Salah satunya adalah pendidik, pendidik memiliki peran yang sangat vital dalam proses pendidikan, sehingga cerdas tidaknya suatu murid akan dipengaruhi pula oleh cara pendidik dalam menyampaikan ilmunya.
Pendidikan islam memiliki ajaran yamg lebih khusus yaitu dengan menerapkan AL-Qur’an dan As-Sunnah. Di dalam proses belajar mengajar pendidikan islam memang pendidik diharuskan untuk lebih mendalami tentang tata krama dan agama islam, sehingga pendidik bisa menghasilkan murid-murid yang tidak hanya pandai dalam intelektual, akan tetapi pandai juga di dalam masalah keagamaan.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa definisi dari pendidik?
2.      Bagaimana perspektif pendidikan islam terhadap pendidik?
3.      Bagaimana kedudukan pendidik dalam pendidikan islam?
C.    TUJUAN
1.      Mengetahui definisi dari pendidik
2.      Mengetahui perspektif pendidikan islam terhadap pendidik.
3.      Mengetahui kedudukan pendidik dalam pendidikan islam.


        BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Pendidik
Pendidik atau guru dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai seorang yang pekerjaannya, mata pencahariannya, profesinya mengajar. Istilah ini sangat familiar dalam dunia pendidikan di Indonesia khususnya pendidikan formal. Guru bertugas sebagaimana tugas yang dilaksanakan oleh pendidik. Bedanya ialah istilah guru seringkali dipakai dilingkungan pendidikan formal, sedangkan pendidik dipakai dilingkungan formal, informal maupun nonformal.[1]
Secara akademis, pendidik adalah tenaga kependidikan, yakni anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan yang berkualifikasi sebagai pendidik, dosen konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lainnya yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Hal ini juga ditegaskan dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang  sistem pendidikan nasional, bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan platihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik perguruan tinggi.
Dalam konteks pendidikan islam, istilah pendidik sering disebut dengan Murobbi, Mu’allim, Mu’addib, Mudarris, Mursyid. Kelima nama tersebut mempunyai tempat tersendiri menurut peristilahan yang dipakai dalam pendidikan dalam konteks islam. Disamping itu, istilah pendidik kadang kala disebut melalui gelarnya, seperti istilah Syaikh dan Ustadz. Dari beberapa nama diatas, penggunaan kata al-Mu’allim lebih banyak digunakan daripada nama-nama yang lain.[2]
Adapun yang dimaksud dengan Murabbi adalah seseorang yang memiliki tugas mendidik dalam arti pencipta, pemelihara, pengatur, pengurus dan memperbaiki kondisi peserta didik agar potensinya berkembang. Orang yang memiliki pekerjaan sebagai murabbi ini biasanya dipanggil dengan sebutan ustadz. Ustadz harus memiliki tugas dan kompetensi yang melekat pada dirinya antara lain sebagai:
1.      Mu’allim artinya orang yang berilmu pengetahuan luas dan mampu menjelaskan atau  mengajarkan kepada peserta didik, sehingga peserta didik mampu mengamalkannya dalam kehidupan.
2.      Mu’addib artinya seorang yang memiliki kediplinan kerja yang dilandasi dengan etika, moral dan sikap yang santun serta mampu menanamkannya kepada peserta didik melalui peneladanan dalam kehidupan.
3.      Mudarris adalah orang yang memiliki tingkat kecerdasan intelektual lebih dan berusaha membantu menghilangkan, menghapus kebodohan peseta didik dengan cara melatih intelektualnya melalui proses pembelajaran, sehingga peserta didik memiliki kecerdasan intelektual dan keterampilan.
4.      Mursyid artinya orang yang memilki kedalaman spiritual, memiliki ketaatan dalam menjalankan ibadah, serta berakhlak mulia, kemudian berusaha untuk mempengaruhi peserta didik agar mengikuti jejak kepribadiannya melalui kegiatan pendidikan.[3]
B.     Pendidik dalam Persfektif Pendidikan Islam
Para pakar pendidikan dalam pendidikan islam, menggunakan rumusan yang berbeda-beda tentang pendidik. Zakiah Dradjat, berpendapat bahwa pendidik adalah individu yang akan memenuhi kebutuhan pengetahuan, sikap dan tingkah laku peserta didik. Sedangkan Ahmad Tafsir mengartikan Pendidik dalam islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didiknya, yaitu dengan upaya mengembangkan seluruh potensi peserta didik, baik potensi psikomotori, kognitif, maupun afektif.
Ahmad D. Marimba membatasi arti pendidik sebagai orang yang memikul pertanggung jawaban sebagai pendidik, yaitu manusia dewasa, yang karena hak dan kewajibannya bertanggung jawab tentang pendidikan peserta didik. Dalam rumusan D. Marimba ini, seorang pendidik harus orang yang dewasa. Karena dengan kedewasaannya mampu menjalankan tugasnya terhadap peserta didik.
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Suryosubrata, bahwa pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan pada peserta didiknya dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan memenuhi tingkat kedewasaannya, mampu mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba serta khalifah Allah SWT dan mampu melakukan tugas sebagai makhluk sosial dan sebagai makhluk individu yang mandiri.[4]
Pendidik pertama dan utama adalah orang tua sendiri. Mereka berdua yang bertanggung jawab penuh atas kemajuan perkembangan anak kandungnya, karena sukses atau tidaknya anak sangat tergantung  pengasuhan, perhatian, dan pendidikannya. Kesuksesan anak kandung merupakan cerminan atas kesuksesan orang tua juga. Firman Allah SWT:
ياَ أيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا قُوْا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيْكُمْ نَا رًا قُودُهَا النَّاسُوَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلاَئِكَةٌ غِلاَظٌ شِداَدٌ لاَيَعْسُوْنَاللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
C.     Kedudukan Pendidik dalam Pendidikan Islam
Pendidik merupakan sosok yang memiliki kedudukan yang sangat penting bagi pengembangan segenap potensi peserta didik. Pendidik menjadi orang yang paling menentukan dalam perancangan dan penyiapan proses pendidikan dan pembelajaran. Pendidik ikut berperan serta dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan, pendidik harus berperan aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Hal ini karena pendidikan merupakan cultural transition yang bersifat dinamis ke arah suatu perubahan secara berkelanjutan, sebagai sarana bagi  pembangunan kebudayaan dan peradaban umat manusia.[5]
Dalam konteks pendidikan islam, pendidik pun juga memiliki arti dan peranan sangat penting. Pendidik adalah bapak rohani (Spritual Father) atau pemberi semangat bagi peserta didik. Pendidik yang memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pembinaan akhlak mulia, dan meluruskan perilakunya yang buruk. Pendidik juga memiliki tanggung jawab dan menentukan arah pendidikan. Oleh karena itu, islam sangat menghargai dan menghormati orang-orang yang berilmu pengetahuan dan bertugas sebagai pendidik.
Pendidik mempunyai kedudukan tinggi dalam islam. Nabi bersabda dalam hadist yang dikutip dari buku Athiyyah al- Abrasyi, bahwa nabi bersabda: “Tinta seorang ilmuwan (yang menjadi guru) lebih berharga ketimbang darah para syuhada”.
Begitu tingginya penghargaan islam terhadap pendidik, sehingga menempatkan posisi pendidik setingkat dibawah posisi nabi. Hal ini diungkapkan oleh penyair yang bernama Syauki, dalam syairnya dia mengungkapkan: ”Berdiri dan hormatilah guru dan berilah penghargaan, seorang guru itu hampir saja merupakan seorang rasul.”
Bahkan orang-orang yang berilmu pengetahuan dan mau mengajarkan ilmunya kepada mereka yang membutuhkan akan disukai oleh Allah dan dido’akan oleh penghuni langit dan penghuni bumi agar senantiasa mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan.  kedudukan pendidik dalam islam sangat tinggi. Tingginya kedudukan pendidik dalam islam merupakan realisasi ajaran islam itu sendiri. Islam memuliakan ilmu pengetahuan, pengetahuan itu didapat dari belajar dan mengajar. Maka, islam pasti memuliakan seorang pendidik. Tingginya kedudukan pendidik ini masih dapat disaksikan nyata pada zaman sekarang. Dapat kita lihat terutama di pesantren–pesantren di Indonesia. Santri bahkan tidak berani menentang pandangan kiainya, sebagian lagi membungkukkan badan tatkala menghadap kiainya.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pendidik atau guru dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai seorang yang pekerjaannya, mata pencahariannya, profesinya mengajar. Istilah ini sangat familiar dalam dunia pendidikan di Indonesia khususnya pendidikan formal. Guru bertugas sebagaimana tugas yang dilaksanakan oleh pendidik. Bedanya ialah istilah guru seringkali dipakai dilingkungan pendidikan formal, sedangkan pendidik dipakai dilingkungan formal, informal maupun nonformal.
Para pakar pendidikan dalam pendidikan islam, menggunakan rumusan yang berbeda-beda tentang pendidik. Zakiah Dradjat, berpendapat bahwa pendidik adalah individu yang akan memenuhi kebutuhan pengetahuan, sikap dan tingkah laku peserta didik. Sedangkan Ahmad Tafsir mengartikan Pendidik dalam islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didiknya, yaitu dengan upaya mengembangkan seluruh potensi peserta didik, baik potensi psikomotori, kognitif, maupun afektif.
Pendidik merupakan sosok yang memiliki kedudukan yang sangat penting bagi pengembangan segenap potensi peserta didik. Pendidik menjadi orang yang paling menentukan dalam perancangan dan penyiapan proses pendidikan dan pembelajaran.
B.     Saran
Sebagai seorang generasi muda bangsa, sudah selayaknya pemerintah meningkatkan kesejahteraan guru, baik materi maupun non-materi yang berguna untuk memotivasi guru dalam mendidik serta mengajarkan ilmu yang dimiliki kepada peserta didik. Marilah kita senantiasa memberi penghormatan dan penghargaan kepada para pendidik, karena berkat jasa-jasa beliau, generasi muda bangsa terus berkembang.


DAFTAR PUSTAKA
Nur Uhbiyati. 1997. Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia.
Abuddin Nata. 2001. Perspektif Islam tentang Hubungan Guru dan Murid. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Fatah Yasin. 2008. Dimensi-dimensi Pendidikan Islam. Yogyakarta: Sukses Offset.
Suryosubrata B. 1983. Beberapa Aspek Dasar Kependidikan. Jakarta: Bina Aksara.
Arifuddin Arif. 2008. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kultura.






[1] Nur Uhbiyati. 1997. Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia. Hal 71
[2] Abuddin Nata. 2001. Perspektif Islam tentang Hubungan Guru dan Murid. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal 41
[3] Fatah Yasin. 2008.  Dimensi-dimensi Pendidikan Islam. Yogyakarta: Sukses Offset. Hal 85
[4] Suryosubrata B. 1983. Beberapa Aspek Dasar Kependidikan. Jakarta: Bina Aksara. Hal 26
[5] Arifuddin Arif. 2008. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kultura. Hal 61





                                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manajemen Konflik (Strategi Mengatasi Konflik)

STRATEGI MENGATASI KONFLIK Makalah Ini Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Konflik ...