STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR OPERASI BISNIS
Makalah Ini
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan III
Dosen Pengampu:
Luqman Hakim, M. A
oleh:
Yusuf Yusian S.S
1593244004
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
JOMBANG
2016
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi dan hanya untuk ALLAH SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah Kewirausahaan III. Solawat dan
salam kita haturkan kepada penuntun umat semesta alam nabi Muhmmad SAW yang
kita tunggu-tunggu syafa’atnya.
Makalah
ini memuat tentang kajian SOP Operasi Bisnia. Makalah ini diperuntukkan kepada
mahasiswa/i prodi manajemen pendidikan islam (MPI) bidang studi Kewirausahaan
III.
Selanjutnya
kami haturkan banyak terima kasih kepada Bapak Luqman Hakim yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga
dengan adanya makalah ini bisa mempermudah mahasiswa dalam mempelajari Kewirausahaan
III.
Makalah
ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan demi perbaikan pada makalah-makalah yang akan datang.
Akhirnya,
kami memohon kepada ALLAH SWT agar memberikan kemanfaatan ilmu,
melimpahkan pertolongan dan kebenaran
kepada kita semua amin.
Jombang, 21 Februari
2017
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman Judul............................................................................................ 1
Kata Pengantar........................................................................................... 2
Daftar Isi......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan........................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 5
A. Pengertian Bisnis
dan Jenisnya......................................................... ..............5
B. Pengertian
Standar Operasional Prosedur..................................................... 6
C. Perencanaan
Strategis Berwirausaha............................................................ 8
D. Etika Bisnis.................................................................................................. 9
BAB III PENUTUP.................................................................................. 10
A. Kesimpulan...................................................................................... ...........10
B. Saran.......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Bisnis adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk
memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang diinginkan dalam
berbagai bidang, baik jumlah maupun waktunya (Kasmir dan Jakfar, 2009: 9). Bisnis dalam Islam adalah muamalah yaitu interaksi antara satu
orang dengan yang lain, untuk melakukan kegiatan jual beli dalam hal apapun.
Oleh karena itu, bisnis harus memiliki suatu etika yang akan digunakan sebagai
pedoman tingkah laku dalam berbisnis.
Standar
operasional prosedur merupakan suatu tolak ukur yang digunakan dalam rangka
untuk mengantisipasi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk kelangsungan
suatu tujuan. SOP digunakan sebagai buku manual suatu lembaga atau perusahaan
dalam menjalankan bisnis secara tertata dan lebih professional. SOP dalam
operasi bisnis merupakan buku manual tentang bagaimana cara atau strategi
berbisnis yang baik dan sesuai etika bisnis yang ditetapkan. SOP operasi bisnis
juga akan mengemukakan tentang bagaimana strategi-strategi yang harus digunakan
dalam berbisnis.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan bisnis?
2.
Apa pengertian SOP?
3.
Bagaimana strategi berbisnis yang baik?
4.
Bagaimana cara beretika dalam berbisnis?
C.
TUJUAN
1.
Mengetahui pengertian bisnis.
2.
Mengetahui pengertian SOP.
3.
Mengetahui strategi berbisnis yang baik.
4.
Mengetahui etika bisnis.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Bisnis dan Jenisnya
Bisnis adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk
memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang diinginkan dalam
berbagai bidang, baik jumlah maupun waktunya (Kasmir dan Jakfar, 2006: 9).
Penentuan
layak dan tidaknya suatu bisnis dapat dilihat dari berbagai aspek. Setiap aspek
harus memiliki standar tertentu, namun keputusan penilaian tidak hanya
dilakukan pada salah satu aspek saja. Penilaian untuk menentukan kelayakan
harus didasarkan kepada seluruh aspek yang akan dinilai nantinya. Penilaian
masing-masing aspek nantinya harus dinilai secara keseluruhan bukan
sendiri-sendiri, jika ada yang kurang layak, maka dilakukan evaluasi kemudian
perbaikan sehingga sanggup memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, namun
apabila tetap tidak layak setelah adanya perbaikan, maka aspek tersebut jangan
dijalankan.
Syarat-syarat
seorang yang ingin menjadi wirausahawan dengan membesarkan bisnisnya, sebagai
berikut (Akbar dan Utomo, 2011: 11-13):
a.
Mengumpulkan informasi yang memadai, akurat, dan
terpercaya untuk memulai bisnis.
b.
Memiliki rencana keuangan rumah tangga yang telah
diatur dan dikelola yang berhubungan dengan keluarga.
c.
Mencari jaringan, teman bisnis, serta
karyawan-karyawan inti perusahaan apabila membutuhkan karyawan. Untuk memilih
karyawan, harus yang kompeten, loyal, dan terpercaya.
d.
Business plan atau perencanaan bisnis yang berfungsi untuk memberi
informasi kepada para calon investor dan kreditur agar bersedia memberikan
pinjaman modal kepada calon wirausahawan, selain untuk mempermudah wirausahawan
dalam merumuskan strategi pemasaran.
e.
Apabila tidak memiliki modal atau kekurangan modal,
maka carilah investor maupun kreditur untuk dijadikan modal usaha.[1]
Pembagian
bisnis pada dasarnya ada tiga macam (Akbar dan Utomo, 2010: 17-18):
a.
Kepemilikan Pribadi
Jenis ini merupakan bisnis yang
berada pada perorangan atau individu. Keuntungan dari kepemilikan pribadi ini
adalah proses pengambilan keputusannya menjadi cepat dan ringkas, serta biaya
operasional lebih murah. Kekurangannya adalah tanggung jawab terbesar hanya di
tangan pemilik.
b.
Kemitraan
Kemitraan hampir sama dengan
kepemilikan pribadi, perbedaannya terletak dari pemiliknya yang lebih dari satu
orang. Kekurangannya bisnis ini adalah adanya lebih dari satu orang yang harus
didegarkan dan dipertimbangkan pendapatnya ketika mengambil keputusan. Seorang
pemilik juga tidak boleh kaku serta harus toleransi dengan mitranya untuk
kemajuan bisnis bersama.
c.
Korporasi
Bisnis ini menggunakan model
perusahaan yang berjenis korporat yang memudahkan dalam mengembangkan bisnis
perusahaan. Jenis korporasi akan cocok apabila perusahaan sudah menjadi besar
dan memiliki konsumen yang luas. Sebuah korporasi ini dimiliki oleh pemegang
saham dan dijalankan oleh manajer yang telah ditunjuk dan ditetapkan.[2]
B.
Pengertian Standar Operasional Prosedur
Standar
Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang
dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan
untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya
yang serendah-rendahnya. SOP biasanya terdiri dari manfaat, kapan dibuat atau
direvisi, metode penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh bagan flowchart di
bagian akhir (Laksmi, 2008:52).
Setiap
perusahaan bagaimanapun bentuk dan apapun jenisnya, membutuhkan sebuah panduan
untuk menjalankan tugas dan fungsi setiap elemen atau unit perusahaan. Standar
Prosedur Operasional (SPO) adalah sistem yang disusun untuk memudahkan,
merapihkan dan menertibkan pekerjaan. Sistem ini berisi urutan proses melakukan
pekerjaan dari awal sampai akhir.
Berikut
beberapa pengertian SOP dari beberapa sumber buku:
Standar
Operasional Prosedur (SOP) merupakan panduan yang digunakan untuk memastikan
kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar
(Sailendra, 2015:11).
Menurut
Moekijat (2008), Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah urutan
langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), dimana pekerjaan
tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana
melakukannya, bilamana melakukannya, dimana melakukannya, dan siapa yang
melakukannya.
Menurut
Tjipto Atmoko (2011), Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu
pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan
alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator-indikator
teknis, administratif dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan
sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
SOP
atau standar operasional prosedur adalah dokumen yang berisi serangkaian
instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan
administrasi perkantoran yang berisi cara melakukan pekerjaan, waktu
pelaksanaan, tempat penyelenggaraan dan aktor yang berperan dalam kegiatan
(Insani, 2010:1).
Tujuan
pembuatan SOP adalah untuk menjelaskan perincian atau standar yang tetap
mengenai aktivitas pekerjaan yang berulang-ulang yang diselenggarakan dalam
suatu organisasi. SOP yang baik adalah SOP yang mampu menjadikan arus kerja
yang lebih baik, menjadi panduan untuk karyawan baru, penghematan biaya,
memudahkan pengawasan, serta mengakibatkan koordinasi yang baik antara
bagian-bagian yang berlainan dalam perusahaan.
Tujuan
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sebagai berikut (Indah Puji,
2014:30):
1.
Untuk menjaga konsistensi tingkat penampilan kinerja atau kondisi
tertentu dan kemana petugas dan lingkungan dalam melaksanakan sesuatu tugas
atau pekerjaan tertentu.
2.
Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagi sesama pekerja,
dan supervisor.
3.
Untuk menghindari kegagalan atau kesalahan (dengan demikian
menghindari dan mengurangi konflik), keraguan, duplikasi serta pemborosan dalam
proses pelaksanaan kegiatan.
4.
Merupakan parameter untuk menilai mutu pelayanan.
5.
Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara
efisien dan efektif.
6.
Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari
petugas yang terkait.
7.
Sebagai dokumen yang akan menjelaskan dan menilai pelaksanaan
proses kerja bila terjadi suatu kesalahan atau dugaan mal praktek dan kesalahan
administratif lainnya, sehingga sifatnya melindungi rumah sakit dan petugas.
8.
Sebagai dokumen yang digunakan untuk pelatihan.
9.
Sebagai dokumen sejarah bila telah di buat revisi SOP yang baru.
Sedangkan
fungsi SOP adalah sebagai berikut (Indah Puji, 2014:35):
1.
Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.
2.
Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
3.
Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
4.
Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
5.
Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.[3]
C.
Perencanaan Strategis Berbisnis
Dalam
melaksanakan muamalah ataupun berbisnis, diperlukan suatu strategi yang akan
digunakan untuk mengembangkan serta mensukseskan suatu usaha atau bisnis di
dalam persaingan bisnis global maupun regional. Oleh karena itu, tantangan
strategis berwirausaha selalu berubah serta dinamis menyesuaikan keadaan zaman
serta pasar atau konsumen. Adapun modal penting yang harus dimiliki antara
lain: modal manusia, modal structural, dan modal pelanggan (Zimmerer, dkk.
2008: 114). Manajemen strategis bisnis adalah proses berkelanjutan yang terdiri
dari sembilan langkah, yaitu:
1.
Mengembangkan visi yang jelas dan menerjemahkannya menjadi misi
yang bermakna.
2.
Menganalisa kekuatan serta kelemahan perusahaan.
3.
Observasi lingkungan sekitar dalam mencari peluang
usaha.
4.
Mengidentifikasi faktor-faktor kesuksesan utama
perusahaan.
5.
Menganalisis persaingan.
6.
Menyusun sasaran dan tujuan perusahaan.
7.
Merumuskan dan meneteapkan opsi-opsi strategis yang
tepat sasaran.
8.
Menerjemahkan rencana strategi ke dalam rencana aksi
nyata.
D.
Etika Bisnis
Secara
filosofi, etika memiliki makna yang luas sebagai pengkajian moralitas. Ada tiga
bidang dengan fungsi dan perwujudannya yaitu:
1.
Etika deskriptif yang menjelaskan pengalaman moral
secara deskriptif berusaha mengetahui motivasi, kemauan, serta tujuan sesuatu
tindakan dalam perilaku manusia.
2.
Etika normative menjelaskan mengapa manusia bertindak
seperti yang mereka lakukan beserta prinsip-prinsip dari kehidupan manusia.
3.
Metaetika menjelaskan tentang arti istilah dan bahasa
yang dipakai dalam pembicaraan etika serta cara berpikir yang dipakai untuk
membenarkan pernyataan-pernyataan etika.
Kunci
etis dan moral bisnis sesungguhnya terletak pada pelakunya, itu sebabnya misi
diutusnya Nabi Saw ke dunia adalah untuk memperbaiki akhlak manusia yang telah
rusak. Seorang pengusaha muslim berkewajiban untuk memegang teguh etika dan moral
bisnis Islami yang mencakup Husnul Khuluq, pada derajat ini Allah akan
membukakan pintu rejekinya serta melapangkan hatinya. Akhlak yang baik adalah
modal dasar yang akan melahirkan praktik bisnis yang etis dan moralis. Akhlak
tersebut antara lain kejujuran, amanah, toleransi serta konsekuen terhadap akad
dan perjanjian merupakan beberapa kunci sukses dalam etika bisnis Islam.[5]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Bisnis adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk
memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang diinginkan dalam
berbagai bidang, baik jumlah maupun waktunya.
Standar
Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang
dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan
untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya
yang serendah-rendahnya. SOP biasanya terdiri dari manfaat, kapan dibuat atau
direvisi, metode penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh bagan flowchart di
bagian akhir.
Tantangan
strategis berwirausaha selalu berubah serta dinamis menyesuaikan keadaan zaman
serta pasar atau konsumen.
Kunci
etis dan moral bisnis sesungguhnya terletak pada pelakunya, itu sebabnya misi
diutusnya Nabi Saw ke dunia adalah untuk memperbaiki akhlak manusia yang telah
rusak. Seorang pengusaha muslim berkewajiban untuk memegang teguh etika dan
moral bisnis Islami yang mencakup Husnul Khuluq,
B. Saran
Dalam berbisnis, dibutuhkan suatu ke kreatifan ide serta keteguhan
tekad untuk menjalankan bisnis serta bertanggung jawab terhadap segala macam
resiko bisnis. Jadi, menjadi wirausahawan akan menarik, terlebih ketika usia
kita masih muda oleh karena itu jangan sia-sia kan waktu muda untuk hal-hal
yang kurang positif.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf
Hamali, Arif. 2016. Pemahaman Strategi Bisnis dan Kewirausahaan.
Jakarta: Prenadamedia.
Daryanto
& Dwi Cahyono, Dwi. 2013. Kewirausahaan (Penanaman Jiwa Kewirausahaan).
Yogyakarta: Gava Media.
Riadi, Muchlisin. “Pengertian, Tujuan, dan Manfaat SOP”. 20 Maret
2017.
http://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-tujuan-fungsi-dan-manfaat-sop.html
[1] Yusuf Hamali,
Arif. 2016. Pemahaman Strategi Bisnis dan Kewirausahaan. Jakarta:
Prenadamedia. Hal 3-4
[2] Ibid.
hal 6
[3] Riadi,
Muchlisin. “Pengertian, Tujuan, dan Manfaat SOP”. 20 Maret 2017.
http://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-tujuan-fungsi-dan-manfaat-sop.html
[4] Yusuf Hamali,
Arif. 2016. Pemahaman Strategi Bisnis dan Kewirausahaan. Jakarta:
Prenadamedia. Hal 178-188
[5] Daryanto & Dwi Cahyono, Dwi. 2013. Kewirausahaan (Penanaman
Jiwa Kewirausahaan). Yogyakarta: Gava Media. Hal 137-142
Tidak ada komentar:
Posting Komentar